top of page

Berkat Sahabat


Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran. (Amsal 17:17). Doug Storer menuliskan sebuah kisah nyata, yang dalam terjemahan Indonesia berjudul Juru Selamat di Tepi Sungai Seine. Berikut ini kisah singkatnya. Suatu malam seorang pria muda berjalan sendirian di tepi Sungai Seine. Ia sedang berputus asa. Selama 25 tahun hidupnya, kemalangan datang bertubitubi. Dari kecil ia hidup miskin. Saat berumur belasan, ibunya harus melarikannya sebagai pengungsi ke Prancis. Kemudian ia berhasil masuk ke angkatan bersenjata. Bintangnya naik. Tetapi, terjadi pertikaian politik, dan pemuda itu berada di pihak yang kalah. Ia ditangkap, lalu dipecat. Saat itu ia ingin mati tenggelam di sungai. Ternyata, muncul bekas temannya di ketentaraan. Teman itu mendengarkan keluhannya dan menolongnya. Pertemuan itu menjadi titik balik bagi kehidupan si pemuda. Dan, pemuda itu tidak lain adalah Napoleon Bonaparte. Yesus menunjukkan dan meneladankan sosok seorang sahabat yang baik kala Dia hidup bersama para murid-Nya. Dia menjadi sahabat bagi Simon Petrus, saat Simon putus asa karena semalaman tak menangkap ikan (Luk. 5:6). Dia juga menolong para murid, manakala kapal mereka hampir karam karena terjangan badai (Mrk. 4:39). Setiap kita tentu memiliki sahabat. Ketika kita meluangkan waktu untuk menolong teman atau sahabat kita dalam kesukaran mereka, kita meneladani Tuhan kita yang membebaskan orang dari badai kehidupan. Marilah kita jadi sahabat yang sebaik-baiknya, yang dapat meringankan kesusahan dan melipatgandakan kegembiraan teman-teman kita.

KETIKA KITA BERLIMPAH DENGAN KASIH SANG JURU SELAMAT, HIDUP KITA AKAN MENJADI BERKAT BAGI PARA SAHABAT


Featured Posts
Recent Posts
Archive
Search By Tags
No tags yet.
Follow Us
bottom of page